Hehe,di pagi natal, gw keliling Jakarta yg sepi, paling hanya ada beberapa titik yg rame. Itu jg dkt gereja, yg menggelar misa natal.
Ah, seperti biasa, gw iri melihat orang yg dipenuhi rasa bahagia karena iman. Iri melihat senyum mereka yg berjalan sambil menenteng alkitab kecil, mungkin dengan pakaian terbaik di hari istimewa mereka.
Tiba-tiba gw pengen cari masjid terdekat. Pengen tunduk, sujud, takluk.
Menyadari, gw iri karena selama ini gw merasa dalam keimanan yg semakin meranggas. Rasa-rasanya sholat gw cuma sekedar menggugurkan kewajiban, tanpa kesadaran penuh. Mungkin sekedar tunggang-tungging semata.. Udah lama gw ga meneteskan air mata dalam sujud yg panjang.
Eloi, Eloi, lama sabakhtani?
Tuhan, walau sedemikian meranggasnya imanku, Kau tidak pernah meninggalkanku,kan?