Pages

Senin, 06 Oktober 2008

Laskar Pelangi


Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Education
Rasulullah Muhammad pernah mengatakan "surga di bawah naungan pedang"... Sebuah pernyataan yang kemudian menjadi legitimasi mereka untuk mencari surga dengan pedang, perang, juga aksi istisyahidah. Tapi, siapalah saya untuk men-judge benar-tidaknya pencarian mereka akan surga... Hanya saja, ada pencarian akan surga yang lebih humanis, yang diajarkan Ibu Muslimah dan Pak Harfan di Laskar Pelangi.

Dengan penuh keikhlasan, mereka percaya bahwa pencarian akan surga bisa ditempuh dengan cara "mengajarkan anak-anak akan akhlaqul karimah". Walau mereka hanya dibayar dengan beberapa karung beras tiap bulan. Walau dengan ancaman bahwa suatu saat anak-anak ini akan berhenti sekolah karena harus membantu orang tuanya dengan bekerja, sesuatu yang sebenarnya merampas masa kanak-kanak mereka.

Setiap pengajaran yang berasal dari hati, akan terhujam pula di hati murid-murid yang diajarkan. Dengan hati pula murid-murid ini berusaha meraih pendidikan. Bukan pendidikan yang indikasi suksesnya diukur dengan angka. Tapi juga pendidikan bahwa seorang anak dari pulau kecil bernama Belitong bisa mewujudkan mimpinya untuk kuliah hingga ke Sorbonne, Prancis.

Kemudian saya berpikir, untuk itulah Tuhan menciptakan surga. Sebagai tempat yang sangat layak untuk mereka yang telah mengorbankan harta dunia dan segala isinya demi idealisme mereka, yang absurd dan tidak dimengerti semua orang tentunya. Tapi tentu Tuhan mengerti akan keikhlasan itu... (Oktober, 2008)

14 komentar:

  1. harus mengorbankan kenikmatan dengan sesuatu yang masih absurd.........
    iman bukan ya?

    BalasHapus
  2. 'Absurd dan tidak dimengerti semua orang' menjadi ladang perdebatan dengan orang terdekat... Dunia memandang freak

    BalasHapus
  3. dri sepuluh murid, cuma satu yg ke sorbonne
    so success ratingnya cma 10 persen...(klo sorbonne ukuran suksess)
    majority 'cma' muter2 lokal n ga trkenall

    BalasHapus
  4. untungnya gw ga menilai sukses berdasarkan ukuran angka.. ahaha...
    dan sorbonne jg bukan ukuran sukses, cuma akhirnya ikal bisa meraih mimpi dia.. itu aja..

    BalasHapus
  5. cma ikall, yg lain trbenam dplosok negri trplosok
    asyiiikk:)

    BalasHapus
  6. soal memakai pedang atau tidak itu tergantung konteksnya

    dalam kondisi perang tidak mungkinlah kita menggunakan cara "mengajarkan anak2 dengan akhlakul karimah", jadinya ngga nyambung :).

    so Jihad (perang) wajib jika kita diperangi, pendidikan juga tidak boleh dilupakan :)

    BalasHapus
  7. just share what i think..

    menurut gw, justru sangat nyambung! karena ketika perang, orang cenderung mengedepankan nafsunya untuk menang. akhirnya terkadang kita juga melakukan 'hal-hal yg sebenernya ga sesuai dengan akhlakul karimah' seperti yang pihak lawan lakukan. akhirnya jadi ga bijak ke diri sendiri, ke kelompok sendiri, dan ke pihak lawan. apalagi konteksnya di sini adalah 'mengajarkan anak-anak' yang jiwanya masih bersifat seperti 'spons', menyerap apapun yang ada di sekitar mereka. apa jadinya dengan masa depan mereka jika dalam kondisi perang kita melupakan untuk mengajarkan anak2 dengan akhlakul karimah??

    BalasHapus
  8. Kalo tokoh yang bermimpi jadi bintang film terkenal dan gagal, lalu akhirnya menjadi eksekutif di korporasi besar termasuk sukses gak?

    BalasHapus
  9. Aku menunggu Sang Pemimpi ataupun Endensor...
    Walaupun katanya yg Endensor nggak mungkin dibuat "Duit tuk keliling dunia, kurang..." hehehe.

    BalasHapus
  10. Hmmm.. Kenapa jadi ngebahas perang, yah? Sebenernya sih simpel aja. Hal dasar yang harus ditanam ke pemikiran muslim itu, menurut gw, selain Tauhid itu adalah Akhlak. Karena dalam keadaan perang pun akhlak harus tetap ada... Jadi tidak sembarang tebas kepala orang, atau nge-bom di sembarang tempat. Bahkan ketika mereka sadar ijtihad mereka dalam perang mengakibatkan jatuhnya korban yang salah, akhlak akan menyebabkan mereka bertaubat dan membayar kafarat...

    BalasHapus
  11. intinya sih peace, love and gossip lah...
    gak perlu pake tebas kepala meski perang bergulir.
    perang yang bagus adalah pertikaian yang terjadi dan lalu terselesaikan tanpa adanya korban yang jatuh. Yah, minimal sedikit lah.

    BalasHapus
  12. Lagian dasar aturan perang dah ada di Al Quran kok, jadi tetep aja jihad pun perlu akhlakul karimah.

    BalasHapus
  13. Yup, sorry saya ralat comment saya sebelumnya...
    memang dalam perang mesti tetap ada akhlak.

    coment saya diatas saya tulis karena sepertinya artikel ini merendahkan orang yg berjihad. padahal tiada amal shalih yg bisa menandingi pahala berjihad.

    sebagai sesama muslim perlu saling mengingatkan ^_^

    BalasHapus