Pages

Senin, 06 Oktober 2008

Laskar Pelangi


Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Education
Rasulullah Muhammad pernah mengatakan "surga di bawah naungan pedang"... Sebuah pernyataan yang kemudian menjadi legitimasi mereka untuk mencari surga dengan pedang, perang, juga aksi istisyahidah. Tapi, siapalah saya untuk men-judge benar-tidaknya pencarian mereka akan surga... Hanya saja, ada pencarian akan surga yang lebih humanis, yang diajarkan Ibu Muslimah dan Pak Harfan di Laskar Pelangi.

Dengan penuh keikhlasan, mereka percaya bahwa pencarian akan surga bisa ditempuh dengan cara "mengajarkan anak-anak akan akhlaqul karimah". Walau mereka hanya dibayar dengan beberapa karung beras tiap bulan. Walau dengan ancaman bahwa suatu saat anak-anak ini akan berhenti sekolah karena harus membantu orang tuanya dengan bekerja, sesuatu yang sebenarnya merampas masa kanak-kanak mereka.

Setiap pengajaran yang berasal dari hati, akan terhujam pula di hati murid-murid yang diajarkan. Dengan hati pula murid-murid ini berusaha meraih pendidikan. Bukan pendidikan yang indikasi suksesnya diukur dengan angka. Tapi juga pendidikan bahwa seorang anak dari pulau kecil bernama Belitong bisa mewujudkan mimpinya untuk kuliah hingga ke Sorbonne, Prancis.

Kemudian saya berpikir, untuk itulah Tuhan menciptakan surga. Sebagai tempat yang sangat layak untuk mereka yang telah mengorbankan harta dunia dan segala isinya demi idealisme mereka, yang absurd dan tidak dimengerti semua orang tentunya. Tapi tentu Tuhan mengerti akan keikhlasan itu... (Oktober, 2008)

Kamis, 02 Oktober 2008

Man On The Moon


Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
“What’s real? What’s not? That’s what I do in my act, test how other people deal with reality.” (Andy Kaufman, 1949 - 1984)

Andy Kaufman bukan seorang komedian. Walau demikian Andy sering membuat orang tertawa saat menjadi karakter Foreign Man (orang asing dari salah satu pulau di Caspia yang tenggelam), Latka (di sitkom Taxi), bahkan ketika menjadi Tony Clifton, alter-ego Andy yang kadang juga diperankan sahabat Andy, Bob Zmuda. Seperti yang dikatakannya, “I never told a joke in my life.” Bagi Andy, “There’s no way to describe what I do. It’s just me.”

Memang dalam hidup seorang Andy Kaufman seakan tidak ada batas antara realitas dengan non-realitas. Semua yang dilakukan Andy dianggap orang lain hanyalah manipulasi untuk kesenangannya “to test how other people deal with reality.”

Maka kemudian semua yang dilakukan Andy dianggap lelucon, akting, dan manipulasi. Seperti halnya ketika Andy benci ketika orang-orang terus memintanya berperan sebagai Latka di suatu pertunjukan, maka Andy membacakan The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald sepanjang pertunjukan sebagai ekspresi kemarahannya untuk menghukum orang yang dianggap tidak pernah bisa mengerti dirinya. Dan tetap orang menganggapnya sebagai lelucon, yang sangat membosankan.

Tony Clifton sebagai alter-ego Andy merupakan contoh lain masterpiece manipulasi Andy. Awalnya Andy Kaufman dan Bob Zmuda menghadirkan karakter Tony Clifton sebagai bentuk “ekspresi” dari kebosanan Andy yang terlanjur identik dengan Latka. Karena kelak Tony Clifton tetap eksis walaupun Andy telah meninggal karena kanker paru-paru. Dan itu akan membuat orang bertanya-tanya, “Apakah kematiannya dimanipulasi?”

Ya, bahkan orang menganggap kematiannya dimanipulasi. Keluarga Andy pun ragu saat Andy bilang menderita kanker paru-paru, karena selama hidupnya Andy tidak pernah merokok, minum alkohol berlebihan, bahkan dikenal sebagai vegetarian. Bahkan adiknya, Carol, melihat keanehan: Dokter Andy memakai sepatu tenis saat bekerja di Rumah Sakit. Hal yang membuatnya berpikir dokter itu merupakan seorang aktor yang menjalankan manipulasi Andy. Andy pernah mengatakan akan ‘mematikan’ diri, lalu hidup lagi 20 tahun kemudian. Namun pada 16 Mei 2004, saat teman-temannya mengadakan pesta “Selamat Datang” untuknya, Andy tidak pernah muncul.

Andy.. Andy.. Andy.. Bahkan REM pun membuat sebuah lagu untuknya… Man On The Moon. Karena Andy berhasil membuat orang bertanya-tanya akan mana yang realitas, mana yang tidak. Sama seperti realita apakah manusia pernah mendarat di bulan, yang diragukan banyak orang hingga sekarang. Dari Andy Kaufman, manusia mungkin harus sering berpikir akan apa yang real, dan apa yang dikonstruksikan. Hingga tidak terjebak akan kemasan luar seseorang, atau sekelompok orang. (September, 2008)